Rabu, 12 Oktober 2016

pasar terapung

Laporan Penelitian
“Melestarikan Kebudayaan Banjar sebagai Daya Tarik Wisata Pasar Terapung di Lok Baintan Kec. Sungai Tabuk Kab. Banjar”





Dosen Pembimbing : Suroto, S.Pd., M.Pd
Oleh :
Nama : Irdawati (A1A215021)



Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
2015


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Tidak ada satupun masyarakat yang tidak mempunyai budayaan, begitupun pula sebaliknya tidak akan ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat.
Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruh terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal.
Kebudayaan merupakan suatau kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah.
Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.
Kalimantan Selatan khususnya Kota Banjarmasin dikenal sebagai Kota Seribu Sungai. Bagi masyarakat Banjarmasin, sungai sebagai jalur utama dalam menggerakan kehidupan antar wilayah yang telah berlangsung sejak lama.Bahkan hingga sekarang pun peranan sungai masih sangat penting bagi beberapa kelompok masyarakat.

Salah satu daya tarik wisata yang menarik di Kalimantan Selatan adalah Pasar Terapung. Pasar Terapung ini juga terdapat di Bangkok, Thailand dan juga terdapat di Lembang, Bandung Jalan Grand Hotel No. 33E. Namun,yang akan dikaji kali ini yaitu Pasar Terapung yang terdapat di Kalimantan Selatan. Hal tersebut dikemukakan karena, Pasar Terapung ini merupakan Pasar Tradisional yang terbesar di Indonesia dimana seluruh aktivitasnya dilakukan diatas air dengan menggunakan perahu dan alat transaksinyapun bukan hanya menggunakan uang melainkan bisa menukarkan barang yang satu dengan yang lain misalnya membeli 1 kilogram gula pasir bisa di tukar dengan satu perempat daging ayam.
Selain pasar tradisional terbesar di Indonesia dan alat transaksinyapun bukan hanya uang, suasana Pasar Terapung pun memiliki keunikan tersendiri dari pasar yang lain lajimnya pembeli menghampiri pedagang tapi di Pasar Terapung disini pedagang yang akan menghampiri pembeli. Berdesak-desakan antara perahu satu dengan perahu yang lain menjadi keunikan tersendiri.
B.     Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang mengenai Pasar Terapung Lok Baintan, didapatkan beberapa rumusan masalah antara lain :
1.      Bagaimana budaya asli banjar?
2.      Bagaimana melestarikan pasar terapung Kalimantan selatan?
3.      Keunikan apa saja yang tersedia di Pasar Terapung Lok Baintan Kalimantan Selatan?
4.      Bagaimana cara menjadikan Pasar Terapung sebagai Daya Tarik Wisata? 
C.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui budaya asli banjar.
2.      Untuk melestarikan pasar terapung di Kalimantan selatan.
3.      Untuk mengetahui keunikan apa saja yang ada di pasar terapung lok baintan.
4.      Untuk mengetahui cara menjadikan pasar terapung sebagai obyek wisata.
D.    Manfaat Penelitian
·         Secara teoretis penelitian ini dapat dijadikan acuan pendapat untuk memperkuat  teori  yang sudah ada.
·         Bagi mahasiswa, untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang kebudayaan  bersejarah yang masih terdapat hingga saat ini.
·         Menambah wawasan dan Ilmu Pengetahuan bagi para pembaca dan khususnya penulis tentang peninggalan dan kebudayaan- kebudayaan yang ada.
·         Memberikan motivasi dalam menjaga dan merawat warisan nenek moyang secara turun-temurun.
·         Untuk mengetahui kebudayaan banjar dan menjadikan kebudayaan pasar terapung menjadi obyek wisata nasional.

  

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
Kebudayaan=cultuur (bahasa belanda)  culture (bahasa inggris)=tsaqafah (bahasa arab), berasal dari perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan sama (Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil fisiknya. Secara sederhana pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu pada pengertian sebagai berikut :
1.      Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
2.      Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.
Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum, adat-istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat (Taylor, 1897:19).
Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai. Ketentuan-ketentuan ahli kebudayaan itu sudah bersifat universal, dapat diterima oleh pendapat umum meskipun dalam praktek, arti kebudayaan menurut pendapat umum ialah suatu yang berharga atau baik (Bakker, 1984:21).
1.      Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
2.      Koentjaraningrat
Mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
3.      A.L. Kroeber dan C.Kluckhohn (1952:34)
Dalam bukunyan Culture, a critical review of concepts and definitions mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
4.      Malinowski
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.
5.      E.B Taylor
Kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Hasil buah budi (budaya) manusia itu dapat kita bagi menjadi 2 macam :
  1. Kebudayaan material (lahir), yaitu kebudayaan yang berwujud kebendaan, misalnya : rumah, gedung, alat-alat senjata, mesin-mesin, pakaian dan sebagainya.
  2. Kebudayaan immaterial (spiritual=batin), yaitu : kebudayaan, adat istiadat, bahasa, ilmu pengetahuan dan sebagainya. 
B.     Pengertian Pariwisata
Pariwisata merupakan segala  sesuatu  yang berhubungan dengan wisata,  termasuk  pengusaha  objek  dan  daya  tarik wisata serta usaha-usaha  yang  terkait  di  bidang  tersebut . Pariwisata juga merupakan sebuah industri jasa yang menangani berbagai jasa mulai dari jasa transportasi, jasa tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dan sebagainya. Pariwisata juga menawarkan hal menarik lainnya, yaitu budaya, kesenian dan pengalaman baru yang berbeda.
Pariwisata memiliki bentuk-bentuk yang dapat dibagi berdasarkan kategori, di antaranya yaitu: asal wisatawan, akibat terhadap neraca pembayaran, jangka waktu, jumlah wisatawan dan alat angkut yang digunakan. Pariwisata juga memiliki jenis-jenis wisata yang dapat di golongkan berdasarkan manfaat dan tujuannya, di antaranya ialah wisata budaya, wisata kesehatan, wisata olahraga, wisata komersial, wisata industri, wisata politik, wisata konvensi, wisata sosial, wisata pertanian, wisata maritim (marina) atau bahari, wisata cagar alam, wisata buru, wisata pilgrim, wisata bulan madu, dan wisata petualangan. Sifat dari kegiatan wisata ini adalah sosial, ekonomi, kebudayaan yang timbul sebagai efek dari perjalanan wisata.
Menurut Suwantoro (2006:3) pada hakikatnya Pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kerena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman atau pun untuk belajar.
Menurut Warpani (2007:7) Pariwisata adalah peralihan tempat yang bersifat sementara dari seseorang atau beberapa orang dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan untuk maksud tersebut.
Menurut Warpani (2007:7) Pariwisata adalah lalu lintas orang-orang yang meninggalkan tempat kediamannya untuk sementara waktu, untuk berpesiar di tempat lain, semata-mata sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan, guna memenuhi kebutuhan hidup dan budayanya atau keinginan yang beraneka ragam dari pribadinya.
Jadi, Pariwisata adalah kepergian orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan diluar tempat tinggal dan pekerjaan sehari-harinya serta kegiatan-kegiatan mereka selama berada di tempat-tempat tujuan tersebut ini mencakup kepergian untuk berbagai maksud, termasuk kunjungan seharian atau darmawisata atau ekskursi
C.    Pengertian Wisatawan
Menurut Suwantoro (2006:4) Wisatawan adalah seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata. (Dasar-dasar Pariwisata)
Menurut Pitana (2005:39) Wisatawan adalah sekelompok orang yang melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya untuk mengunjungi tempat lain dari negaranya atau beberapa Negara lain.
Menurut pendit (2003:14) wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
Jadi, Wisatawan adalah seseorang yang mengadakan perjalanan untuk melihat sesuatu yang lain atau orang yang melakukan wisata. Jenis wisatawan dikelompokkan menjadi dua yaitu Wisatawan Nusantara danWisatawan Mancanegara. Wisatawan Nusantara yaitu penduduk suatu negara yang melakukan perjalanan ke suatu tempat didalam wilayah tersebut. Wisatawan Mancanegara yaitu orang yang melakukan perjalanan diluar negara tempat tinggal, biasanya selama kurang dari dua belas bulan di negara yang di kunjunginya.
Macam-macam Wisatawan yaitu:
a.       Domestic Foreign Tourist
Domestic foreign tourist adalah orang asing yang berdiam pada suatu negara , yang melakukan perjalanan wisata di wilayah negara dimana dia tinggal.
b.      Domestic Tourist
Domestic tourist  adalah orang yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan.
c.       Indigenous Foreign Tourist
Indigenous foreign tourist  adalah warga negara suatu negara tertentu yang karena tugasnya atau jabatannya di luar negeri, pulang ke negara asal dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri.
d.      Transit Tourist
Transit tourist adalah wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata ke suatu negara tertentu, yang menumpang kapal udara atau laut atau kereta api, yang terpaksa singgah ke suatu pelabuhan, airport ataustasiun bukan atas kemauannya sendiri.
e.       Business Tourist
Business tourist  adalah orang yang melakukan perjalanan wisata setelah tujuan utamanya selesai kemudian melakukan bisnis.
Ciri-ciri wisatawan adalah:
a.       Perjalanan dilakukan lebih dari 24 jam.
b.      Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu.
c.       Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah ditempat atau negara yang dikunjun


D.    Pengertian Objek Wisata
Objek  wisata adalah  segala  sesuatu  yang  menjadi  sasaran wisata. Jenis-jenis objek wisata menurut ilmu pariwisata, Pendit (2003: 39)dikelompokkan sebagai berikut :
a.       Wisata Olahraga
Wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara.
b.      Wisata Buatan Manusia
Jenis   objek  wisata  yang  bersifat  tidak  alami  yang dibuat dengan sengaja dengan campur tangan manusia.
c.       Wisata Bahari
Wisata yang banyak dikaitkan dengan danau, pantai, sungai atau laut.
d.      Wisata Belanja
Wisatawan yang melakukan perjalanan wisata sebagai bagian dari usaha menghibur diri atau relaksasi dengan mengunjungi tempat perbelanjaan. (Pitana (2005.56) )
e.       Daya Tarik Wisata
Kajian Teori Daya Tarik Wisata menurut Undang-Undang No.10, tahun 2009 yaitu :
Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan dan contoh-contoh yang telah dikemukakan, dinyatakan bahwa objek wisata Pasar Terapung termasuk jenis wisata belanja. Hal tersebut dikemukakan karena objek wisata Pasar Terapung memiliki daya tarik berbelanja diatas air dengan menggunakan perahu, sehingga menarik minat para wisatawan untuk berkunjung, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualititatif dengan metode studi kasus (case study), yaitu sebuah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menggunakan data berupa kalimat tertulis atau lisan, perilaku, dan pengetahuan.  Pendekatan ini menitikberatkan pada pemahaman, pemikiran dan persepsi peneliti.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.
B.     Sumber Data
Sumber data yang diperoleh peneliti mencangkup dua hal yaitu:
·         Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama) / narasumber, dengan cara melakukan kelompok fokus dan  hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
·         Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data yang diperoleh seperti catatan atau dokumentasi.

C.    Tempat penelitian
Penelitian yang berjudul tentang Melestarikan Kebudayaan Banjar Sebagai Daya Tarik Wisata Pasar Terapung bertempatkan di Desa Lok baintan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.

D.    Metode Pengumpulan data
Metode yang diambil dalam penelitian inii adalah wawancara terhadap informasi yang dibantu dengan pedoman interview berstandar dalam bentuk pertanyaan open ended (terbuka).
Jumlah responden yang didapatkan dilapangan setelah dilakukan seleksi berdasarkan kriteria subjek penelitian yang telah ditetapkan 1-3 orang. Wawancara dilakakukan di lapangan tempat pasar terapung itu berlangsung. Wawancara dilakukan dengan lamanya waktu bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi. Tiap orang yang dilakukan wawancara, dengan mengajukan pertanyaan yang sama pada tiap orang yang diwawancarai. Metode wawancara yang dilakukan adalah berstruktur,

E.     Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengancara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting danyang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Metode analisis data yang peneliti gunakan adalah metode analisis data deskriptif, karena penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan kegiatan jual beli yang ada di pasar terapung.
F.     Judwal Penelitian
No
Fase
Alokasi waktu
Pekerjaaan
1
Persiapan
Minggu pertama
(16 November 2015)
·         Menentukan tema dan judul
·         Membuat kerangka
·         Mencari pembahasan latar belakang
·         Menentukan focus penelitian
·         Membuat rumusan masalah
·         Membuat tujuan dan manfaat hasil penelitian
2
Pengumpulan Data
Minggu berikutnya
(1 Desember 2015)
·         Menyusun data
·         Menentukan pertanyaan
·         Mencari pembahasan BAB II
·         Wawancara kepada narasumber

3
Penyajian Data
Minggu terakhir
(15 Desember 2015)
·         Membuat hasil dari pembahasan penelitian
·         Penelitian siap disajikan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A.    Gambaran umum
a.     Letak Geografis
Kabupaten banjar memiliki Luas wilayah ±4.668,50 Km2, merupakan wilayah terluas ke 3 di Prop. Kalsel setelah Kab. Kotabaru dan Kab. Tanah Bumbu Terdiri dari 20 Kecamatan, 277 Desa dan 13 Kelurahan. Kecamatan sungai tabuk juga kecamatan terluas dari 19 kecamatan lainnya. Di dalam kecamatan sungai tabuk ada desa yang luas wilayahnya 3,90 km² yaitu desa lok baintan desa yang saya teliti tentang pasar terapung nya.
Untuk menuju pasar terapung Lok Baintan dari pusat kota bisa ditempuh dengan dua alternatif. Alternatif pertama menyusuri sungai martapura dengan menggunakan klotok, sejenis sampan bermesin. Dengan klotok, perjalanan dari pusat kota menuju pasar terapung terbilang cepat karena membutuhkan waktu 30 menit. Alternatif kedua dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil. Namun, untuk alternatif kedua membutuhkan waktu lebih panjang yakni satu jam untuk mencapai pasar terapung. Hal itu disebabkan medan perjalanan yang cenderung berat dan berliku-liku.
b.    Profil desa Lok Baintan
a.       Nama Desa            : Lok Baintan
b.      Kecamatan                        : Sungai Tabuk
c.       Kabupaten             : Banjar
d.      Provinsi                 : Kalimantan Selatan
e.       Negara                   : Indonesia


c.      Daya Tarik yang Dimiliki
Objek wisata ini sering dianggap sebagai daya tarik yang fantastik. Banjarmasin bagaikan Venesia di Timur Dunia, karena keduanya memiliki potensi wisata sungai. Namun kedua kota berbeda alam dan latar belakang budayanya. Di Banjarmasin masih banyak ditemui di sepanjang sungai rumah-rumah terapung yang disebut Rumah Lanting, yang selalu goyang disapu ombak.



d.    Fasilitas yang dimiliki di desa lok baintan
·         Sarana
Sarana utama yang terdapat di Pasar Terapung adalah sungai dengan menggunakan jukung dan klotok. Jukung adalah sejenis perahu kecil tanpa mesin, sedangkan klotok adalah sejenis perahu yang lebih besar daripada jukung yang digerakkan dengan mesin.
·         Prasarana
Prasarana yang tersedia di Pasar Terapung seperti penginapan dan rumah makan Soto Banjar Bang Amat khas Banjarmasin.

B.   Sejarah singkat berdirinya Pasar Terapung
Pasar Terapung merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Banjar yang konon sudah ada sejak ratusan tahun lalu, tepatnya sejak zaman Kesultanan Banjar. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan  Pasar Terapung ini berdiri, karena adanya Pasar Terapung ini berawal dari tradisi dan budaya masyarakat itu sendiri.
Pasar Terapung adalah pasar tradisional yang sudah ada sejak dulu dan merupakan refleksi budaya sungai orang Banjar yang seluruh aktivitasnya dilakukan di atas air dengan menggunakan Perahu dan Klotok. Kebanyakan para pedagangnya pun adalah wanita.
Pasar Terapung tidak memiliki organisasi seperti pada pasar di daratan, sehingga tidak tercatat berapa jumlah pedagang dan pengunjung atau pembagian pedagang berdasarkan barang dagangan. Selain transaksi dilakukan di atas perahu, pedagang dan pembelinya juga tidak terpaku di suatu tempat, tetapi terus bergerak mengikuti arus sungai.
Pasar Terapung merupakan salah satu pesona Desa Lok Baintan, yaitu bertepat pada sungai martapura, Banjarmasin yang disebut kota Seribu Sungai. Berbagai aktivitas masyarakat tidak lepas dari keberadaan sungai, termasuk kegiatan perdagangan di atas sungai atau terkenal dengan sebutan Pasar Apung. Pasar ini dulunya pernah menjadi iklan sebuah stasiun televisi swasta dengan menampilkan gambar seorang ibu pedagang duduk di atas sambil mengacungkan jempolnya.
Salah satu Pasar Apung yang masih bertahan hingga sekarang adalah Pasar Apung Lok Baintan yang terletak di desa Sungai Pinang, Kecamatan sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Aktivitas Pasar Apung Lok Baintan mulai pukul 05.00 WITA.Satu persatu para pedagang berkumpul di sebuah titik di ruas sungai. Sesuai namanya, seluruh aktivitas perdagangan Pasar Apung berlangsung di atas sungai dari satu jukung ke jukung lain.
Durasi waktu kegiatan jual beli di pasar apung tidak terlalu lama, yaitu hanya sekitar tiga sampai empat jam. Barang dagangan yang diperjualbelikan umumnya berupa hasil perkebunan atau pertanian, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan maupun kebutuhan pokok sehari-hari, atau makanan. Ada juga pedagang yang menjual kue-kue basah tradisional khas Banjar atau biasa disebut Wadai dalam bahasa setmpat.
Karena keriuhan Pasar Apung dengan puluhan jukung dan ibu-ibu pedagang di atasnya menjadi sebuah keunikan dan keindahan tersendiri. Pesona inilah yang membuat Lok Baintan dinobatkan sebagai Destinasi Wisata Nasional oleh Pemerintah Pusat Banjarmasin-Kalimantan Selatan.Keberadaan Pasar Apung pun tidak hanya memikat Wisatawan Nusantara, tetapi Wisatawan Mancanegara.
Pasar Apung Lok Baintan merupakan satu dari dua Pasar Apung yang masih bertahan di Kalimantan Selatan, selain Pasar Apung Kuin yang berada di atas Sungai Barito di Muara Sungai Kuin, Banjarmasin.Pada zaman dahulu, pasar-pasar seperti ini banyak terdapat di beberapa anak sungai Martapura. Perkembangan infrastruktur dan transportasi di darat menyebabkan Pasar Apung perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Kemudahan jalan darat membuat sebagian masyarakat kini lebih memilih untuk berbelanja di darat dari pada di Pasar Apung Tradisional.


C.   Hasil penelitian
Hasil penelitian terhadap Daya Tarik Wisata Pasar Terapung Lok Baintan menunjukkan bahwa budaya tradisi masyarakat Banjar masih melekat erat di Kalimantan Selatan khusus nya di Desa Lok Baintan. Seperti halnya Pasar Terapung yang sampai saat ini tetap berkembang di era globalisasi. Awal mula adanya Pasar Terapung, karena faktor geografis dari daerah Banjarmasin itu sendiri yang memiliki banyak anak sungai dan faktor kebiasaan masyarakat yang mulai menggunakan sistem barter sebagai alat transaksi. Kebiasaan yang dilakukan masyarakat ini kemudian berubah menjadi sistem perdagangan dengan hasil kebun sebagai bahan-bahan yang didagangkan. Mulai saat itu, pedagang hanya membawa hasil kebun untuk dijual di Pasar Terapung, Muara Kuin.Sekitar era tahun 1960’an-1980’an, pedagang sudah mulai menjual kebutuhan-kebutuhan rumah tangga termasuk obat-obatan.
Kini seiring berkembangnya zaman, Pasar Terapung mengalami pergeseran digantikan dengan pasar biasa, yang aksesnya lebih memudahkan setiap orang untuk berbelanja dengan menggunakan angkutan umum.Namun, pasar Terapung di Muara Kuin ini mulai berkurang yang dulunya dapat mencapai 300 perahu, sekarang hanya 60-70 perahu. Tak hanya di Muara Kuin saja, di Lok Baintan pun budaya Pasar Terapung pun melekat disana. Karena hasil kebunnya dijual di Pasar Terapung, bahkan masih sering terjadi tukar menukar dengan barang lagi. Contohnya, pedagang buah pisang ingin membeli sayur dan kemudian antara kedua pedagang tersebut melakukan transaksi menggunakan barang-barangnya.Transaksi yang dilakukan dengan cara menukar satu sisir pisang dengan sayur mayur yang ingin dibeli, dan sampai kapan pun transaksi demikianakan tetap digunakan karena para pedagang setempat masih menginginkan sistem tradisional, khususnya di daerah Lok Baintan.
Tidak hanya aktivitas perdagangan saja yang dijumpai tetapi ada sisi lain yang menarik seperti halnya keunikan dan fasilitas yang digunakan pedagang Pasar Terapung Lok Baintan. Fasilitas yang disediakan oleh masyarakat Lok Baintan, misalnya meyewakan klotok, tempat penginapan dan tempat makan bagi pengunjung yang datang. Tempat makan yang terkenal di Lok Baintan seperti Rumah Makan Khas Banjarmasin Soto Banjar Pak Amat, ada suguhan hiburan musik di dalamnya saat berkunjung kesana. Selain fasilitas yang didapat.
Ketika saat hujan gerimis pun para pedagang tetap melakukan barter dan membiarkan dagangannya terkena hujan gerimis karena membuat hasil perkebunan menjadi segar dan tidak mudah rusak. Ketika hujan deras turun para pedagang akan berteduh di bawah rumah lanting dan disaat itu juga tetap terjadi proses perdagangan .
Panjang area Pasar Terapung di daerah Muara Kuin sekitar 3 KM,sedangkan panjang area Pasar Terapung di Lok Baintan sekitar 5 KM.Sungai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kota Banjarmasin, sehingga Banjarmasin mendapat julukan "Kota Seribu Sungai" meski sungai yang mengalir di Banjarmasin tak sampai seribu. Sungai menjadi wadah aktivitas utama masyarakat zaman dahulu hingga sekarang, utamanya dalam bidang perdagangan dan transportasi. Sungai-sungai yang membelah kota ini, diupayakan sebagai magnet ekonomi, khususnya pariwisata. Data dari Dinas Kimprasko Banjarmasin menunjukkan pada 1997 di Ibu Kota Kalimantan Selatan itu terdapat 117 sungai, kemudian pada 2002 berkurang menjadi 70 sungai, lalu pada 2004 sampai sekarang hanya tinggal 60 sungai. Penataan kota Banjarmasin semestinya penataan daratan harus mengikuti penataan sungai, artinya penataan sungai yang didahulukan baru penataan daratan.

D.    Pembahasan
·         Keunikan yang ada di pasar terapung
Hal yang unik dari Pasar Apung Lok Baintan adalah pedagang dapat juga menjadi seorang pembeli. Beberapa pembeli juga akan menjual kembali barang hasil yang dibelinya ke wilayah tempat tinggal masing-masing.
Keistemewaan pasar ini adalah masih sering terjadi transaksi barter antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk, sesuatu yang unik dan langka.
Karena hampir seluruh pedagang adalah kaum perempuandan ada beberapa laki-laki. Wajah-wajah putih yang diberi bedak tradisional atau pupur dingin dengan mengenakan kerudung warna-warni ataupun topi lebar yang dalam bahasa setempat di sebut Tanggui, memberikan warna tersendiri bagi pemandangan Pasar Apung Lok Baintan.
Keunikan Pasar Apung Lok Baintan yang lain adalah pasar ini akan bergerak mengikuti arus sungai. Jika arus sungai tenang, para pedagang akan berkumpul di satu titik tertentu. Namun, jika arus cukup deras, para pedagang akan terus bergerak mengikuti arah arus hilir.
Kebiasaan dari masyarakat Lok Baintan dimana usaha perdagangan dilakukan di atas perahu ini telah menjadi budaya yang ada di Banjarmasin. Pasar Terapung merupakan budaya yang mana harus tetap dijaga kelestariannya maupun dapat dijadikan wisata budaya.
Jembatan Gantung yang terletak tidak jauh dari Dermaga Lok Baintan ini merupakan lokasi favorit para fotografer untuk mengabadikan Pasar Apung. Memotret aktivitas Pasar Apung saat tepat berada di bawah jembatan, selain mendapatkan beragam sudut yang menarik, tentu juga akan menjadi sebuah pengalaman yang mengasyikan. Meski banyak wisatawan yang memotret, para ibu yang berdagang akan tetap beraktivitas seperti biasa seolah tidak terganggu dengan jepretan kamera yang diarahkan kepada mereka.
Barang-Barang Yang Dijual Belikan di Pasar Terapung
Barang-barang yang diperjualbelikan di Pasar Terapung adalah :
a.       Sayur mayur,
b.      Buah-buahan,
c.       Beras,
d.      Ikan,
e.        Benih cabe dan sejenisnya,
f.        Kayu bakar,
g.      Kain dan pakaian,
h.      Aneka makan dan minuman, serta
i.        Barang-barang keperluan rumah tangga lainnya.
Sayur mayur khas Banjar yang sering dijual adalah sebagai berikut :
a.       Mandai
Mandai adalah kulit dari buah cempedak.
b.      Buah Taraf
Buah taraf merupakan sejenis sukun tetapi bentuknya lebih kecil daripada
sukun, dan berbiji kecil yang isinya berwarna putih.
c.       Sulur
Sulur adalah batang dari buah keladi bentuknya panjang mengakibatkan gatal-gatal bila tidak bisa memilih. Agar tidak gatal, direbus dengan asam kamal.
d.      Kembang Tigarun
Kembang tigarun berwarna kuning orange seperti bunga anggrek, bentuknya lebih kecil dari pada bunga anggrek tetapi berkumis seperti bunga kumis kucing.
e.       Buah Kalangkala
Buah Kalangkala bentuknya bulat seperti buah duku berwarna orange, dan bijinya seperti kelereng.
f.       Kalakai
Kalakai adalah batang bunga teratai,sejenis pakis.
Ikan khas Banjar adalah :
a.       Lais
Lais merupakan ikan yang bentuk kepalanya seperti ikan lele, tidak bersisik, siripnya lebih banyak dibawah, berduri dikiri kanan dibawah pipi, bentuknya tipis, berwarna putih, dan sedikit berkumis.
b.      Saluang
Saluang adalah ikan yang bersisik, mulutnya seperti ikan mas, badannya sebesar jari telunjuk dan kelingking, ada yg besar dan ada juga yang kecil.
c.       Tauman
Tauman merupakan ikan yang bentuknya seperti ikan gabus, bersisik, badannya berbintik-bintik hitam, bentuknya sedikit agak tipis dari ikan gabus, tetapi rasanya lebih enak ikan gabus daripada ikan tauman, karena dagingnya lebih keras.
d.      Bilis
Bilis merupakan ikan yang bentuknya seperti ikan saluang tetapi lebih kecil, bentuknya transparan, isi perut dan tulangnya sedikit keliatan, karena warnanya bening.
Makanan khas Banjar adalah :
a.       Bingka
Bingka adalah kue yang menjadi ciri khas Suku BanjarKalimantan Selatan. Rasanya sangat manis, lemak, dan lembut. Bingka merupakan salah satu kue yang dipakai dalam tradisi Banjar untuk menyajikan 41 jenis kue untuk acara-acara istimewa sepertipernikahan. Meski dapat ditemukan sepanjang tahun, bingka menjadi primadona pada bulan Ramadhan karena dianggap cocok berbuka puasa.
b.      Bingka barandam
kue bingka barandam ini disajikan dengan menggunakan kuah, air gula merah yang akan menjadi kuah kue baranda














BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai Pasar Terapung, maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut :
a.       Pasar Terapung Lok Baintan adalah sebuah pasar terapung tradisional yang berlokasi di desa Sungai Pinang (Lok Baintan), kecamatan Sungai TabukBanjar, Kalimantan Selatan. Di pasar ini, para pedagang dan pembeli melakukan aktivitas jual beli di atas perahu tradisonal. Perahu tersebut biasa disebut dengan nama jukung.Adapula jenis kapal bermotor yang ikut meramaikan aktivitas pasar ini, yakniklotok.Pasar Terapung Lok baintan merupakan salah satu bentuk pola interaksi jualbeli masyarakat yang hidup di atas air
b.      Pasar Terapung termasuk Objek Wisata Belanja karena Objek Wisata Pasar Terapung memiliki daya tarik berbelanja diatas air dengan menggunakan perahu.
c.       Pasar Terapung merupakan Pasar Tradisional yang seluruh aktivitasnya dilakukan di atas air dengan menggunakan perahu.
d.      Fasilitas transportasi yang terdapat di Pasar Terapung berupa perahu dayung dan perahu mesin yang disebut klotok.
e.       Keunikan yang terdapat di Pasar Terapung yaitu pasarnya berada diatas airyang didominasi oleh kaum perempuan laki-laki Cuma sedikit.
f.       Keunikan lainnya yaitu masih adanya sistem barter antar pedagang dengan pembeli serta antar pedangan dengan pedagang.
B.    Saran
·         Untuk masyarakat diharapkan menjaga dan memelihara kebudayaan banjar dan melestarikan kebudayaan tersebut, yaitu pasar terapung.
·         Untuk Para Mahasiswa diharapkan bisa membantu memelihara dan menjaga warisan nenek moyang yang menjadi ciri khas Negara kita.
·         Diharapkan Pemerintah dengan Masyarakat bisa bekerja sama untuk melestariakan kebudayaan banjar yaitu kebudayaan pasar terapung.





Daftar Pustaka






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar